Peningkatan Kompetensi, Jurus Kemenag Bentuk Great Teacher Madrasah
Bandung (Kemenag) --- Ikhtiar peningkatan kompetemsi guru madrasah dilakukan secara simultan oleh Kementerian Agama. Tujuan utamanya, mencetak great teacher bagi guru-guru madrasah.
Ada empat level guru. Pertama, medium teacher. Yaitu, level guru yang hanya memberi tahu. Kedua, good teacher atau guru yang dapat menjelaskan ilmunya. Ketika, excellent teacher. Maksudnya, guru yang dapat mendemonstrasikan ilmunya. Terakhir atau level tertinggi yakni great teacher. Yaitu, guru yang dapat menjadi inspirasi untuk anak didiknya maupun masyarakat disekitarnya.
"Untuk meraih predikat tersebut, Kemenag terus berupaya agar guru dapat meningkatkan self-esteem dan kompetensinya," terang Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, di Bandung, Rabu (24/7/2024).
Bandung menjadi edisi terakhir dari rangkaian peningkatan kompetensi GTK Madrasah. Sebelumnya, giat yang sama dilakukan di sejumlah daerah. Di Bandung, ada 45 peserta.yang diberi penguatan kompetensi, salah satunya dalam rangka peningkatan self-esteem.
Menurut Tobib, pemupukan kompetensi guru harus didasari dengan self-esteem (harga diri) yang mencukupi. Self-esteem adalah sebuah pikiran, perasaan dan pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri.
"Tanpa self-esteem yang cukup, bapak/ibu akan kesulitan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan ilmu yang akan didapat bahkan ilmu yang telah bapak/ibu miliki untuk menjadi guru dengan level tertinggi, yakni Great Teacher,” jelas pria yang juga dosen di Universitas Indonesia ini.
Ciri orang dengan self-esteem rendah di antaranya mempercayai bahwa orang lain lebih baik dari dirinya. Dia selalu terpaku pada kelemahan diri sendiri, lupa diri dan selalu mendahulukan orang lain, serta tidak percaya diri (inferior).
“Hal yang perlu bapak/ibu tanamkan dalam diri adalah meyakini bahwa kita sebagai individu merupakan sebuah masterpiece Allah SWT. Kita dilahirkan di dunia ini berbeda dengan individu lain. Sudah pasti Allah menciptakan kita dengan kelebihan dan kelemahan masing-masing. Pahami bahwa setiap pikiran dan kata adalah kekuatan dan energi baik positif maupun negative yang dapat memiliki pengaruh kuat terhadap kehidupan kita,” papar Thobib menekankan law of attraction.
Berkenaan itu, GTK Madrasah dalam setiap giat peningkatan kompetensi, selalu menyajikan materi peningkatan self esteem. Selain itu, dalam kegiatan yang digelar 3 hari, 24 - 26 Juli 2024, ada tiga pokok bahasan yang disajikan, yaitu: 1) Pembelajaran Kontekstual dalam Kurikulum Merdeka; 2) Pembelajaran Berbasis Komunitas: Meningkatkan Literasi Membaca dan Menulis; dan 3) Moderasi Beragama Sebagai Tools dalam Pembelajaran Kontekstual.
Hal senada disampaikan Kasubdit Bina Guru MI/MTs pada Direktorat GTK Madrasah Fakhrurozi. Menurutnya, regulasi memberi mandat bagi guru untuk meningkatkan kompetensi peserta didik agar beriman, bertakwa, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Untuk tugas itu, guru juga harus melakukan upgrading, tidak cukup hanya dengan ilmu yang ‘telah dimiliki’.
“Selalu meningkatkan kompetensi adalah salah satu unsur profesionalisme guru. Tujuannya supaya guru di madrasah tidak tertinggal informasi tentang dunia pendidikan,” tutur pria yang akrab disapa Rozi ini.
Apalagi, lanjut Rozi, tantangan pendidikan makin dinamis. Generasi Z sekarang mendominasi dunia pendidikan dan mereka sangat akrab dengan dunia teknologi (digital natives).
“Guru harus berusaha untuk adaptif sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan, dimana kini objek utamanya adalah para Gen Z. Guru harus dapat mengimbangi pergaulan mereka yang dekat dengan teknologi. Melalui kegiatan ini, semoga guru-guru yang hadir mendapatkan insight dalam mengembangkan kompetensinya serta menjadi penerus risalah untuk kawan-kawan guru di daerah masing-masing,” jelas Rozi.
Kasubtim Bina GTK MI/MTs Khaerul Umam yang baru saja dilantik sebagai Kasubdit Pendidikan Agama Islam Perguruan Tinggi Umum pada Direktorat PAI, Peningkatan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah di Bandung adalah pamungkas dari kegiatan-kegiatan sebelumnya.